Adsense

Senin, 07 April 2014

Simple Plan ....

Saya adalah tipe orang yang sederhana, dan berpikir dengan cara yang sederhana. Ini bisa dilihat dari cara kerja saya sehari-hari, termasuk dalam melakukan perencanaan kerja.

Berbeda dengan kebanyakan orang yang - saat mempresentasikan rencana kerjanya pada Management - selalu memaparkan presentasi yang terbilang sangat "wah" dengan visual yang memanjakan mata, serta efek khusus yang mengagumkan, presentasi saya selalu tampil sangat sederhana. Dibuat dengan menggunakan bantuan "wizard" (maklumlah... saya kurang ahli dalam hal mendesain....), serta tampil dengan sangat simpel. Tidak ada efek khusus. Hanya paparan sederhana tentang rencana yang akan saya lakukan di tahun berjalan ini.

Saat saya pertama kali mempresentasikan rencana kerja sederhana tersebut, banyak orang yang diam-diam menahan tawa melihat isi bahan presentasi saya. Saya menyadari hal itu, tetapi tidak mengomentari. Dengan acuh, saya menyelesaikan paparan presentasi saya kepada Management, lalu kemudian duduk dan membiarkan rekan saya yang lain melanjutkan presentasinya yang "wah".

Setahun kemudian, di saat presentasi rencana kerja, lagi-lagi saya tampil dengan tampilkan presentasi yang "sederhana". Lagi-lagi orang-orang mulai berkasak-kusuk dan menahan tawa. Namun, saat presentasi mulai saya "mainkan", cibiran itu sontak terhenti. Semua orang terdiam. Paparan saya yang sederhana itu mengejutkan mereka. Mengapa?

Karena saat saya berpresentasi, saya memaparkan rencana saya tahun lalu, lalu pencapaian yang telah saya lakukan selama setahun itu. Mana yang sudah tercapai, mana yang belum. Jika belum, apa alasannya. Jika sudah, bagaimana hasilnya. Saya paparkan semuanya, lengkap dengan data dan grafik. Baru setelah itu, saya jabarkan rencana saya di tahun ini dan bagaimana mengejar ketinggalan yang belum saya lakukan di tahun lalu.

Sementara rekan-rekan yang lain, masih terus melakukan kebiasaan mereka : memaparkan rencana kerja tahun ini, tanpa memaparkan sedikit pun kepada Management pencapaian apa saja yang sudah mereka lakukan di tahun lalu.

Bagi saya, Rencana Kerja adalah janji serta komitmen pribadi kita kepada Management dan Perusahaan. Rencana Kerja merupakan juga sebuah evaluasi atas kinerja kita, di mana kita bercermin atas usaha yang sudah kita lakukan dan sudah seberapa efektifkah kita bekerja, lalu apa tindakan kita untuk membuat pekerjaan kita lebih efektif.

Rencana Kerja yang dipresentasikan ke Management bukanlah satu bentuk "show off" untuk menunjukkan kepada Management betapa ahlinya kita menguasai program presentasi tertentu. Yang penting isinya dan langkah kongkret kita dalam melakukan rencana itu. Apakah bisa sebagus tampilan presentasi yang kita buat?

Seorang sobat pernah menasihati saya, "Tidak ada gunanya membuat presentasi yang indah, jika hanya indah dilihat saja. Yang penting presentasi itu bisa dikerjakan atau tidak. Yang buat komit melakukannya atau tidak. Itu yang penting."

Karena itu, dalam melakukan perencanaan kerja, saya selalu mengevaluasi kemampuan diri, lalu tim saya, kemudian kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Dari sanalah kemudian muncul Rencana Kerja yang mana akan menjadi gol kerja saya dan tim sepanjang tahun ini. Rencana kami selalu sederhana. Bahkan mungkin anak SD pun bisa melakukannya. Dan itu sudah lebih dari cukup untuk kami jalankan, daripada membuat rencana yang luar biasa "wah" namun pada kenyataannya tidak satu pun yang bisa dan pernah kami lakukan.

Kalau sudah begitu,maka pertanyaan yang akan muncul dari Management : Kalian ngapain aja sepanjang tahun lalu?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar